Mekanisme Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) 2025

Mekanisme Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) Tahun 2025

Tanggal Publikasi: 4 Juni 2025

Penulis: Dr. Rachmadi Widdiharto, M.A. – Direktur Direktorat Guru Pendidikan Dasar

Tujuan Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial

• Berpikir Logis & Analitis: meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah kompleks
• Inovasi & Pemanfaatan Teknologi: mendorong kreativitas siswa dalam pemanfaatan teknologi
• Tanggung Jawab Etis: memahami etika dalam pengembangan dan penggunaan AI

Struktur Pelatihan IN-ON-IN

1. IN-1 (40 JP): Kebijakan, orientasi kegiatan, materi inti Koding/KA, dan evaluasi
2. ON (120 JP selama 2,5 bulan): Praktik pembelajaran, asesmen, refleksi, dan peer teaching
3. IN-2 (20 JP): Presentasi praktik baik, refleksi, dan rencana tindak lanjut

Strategi Implementasi Pelatihan

• Pelatihan bertahap sesuai kesiapan sekolah (SDM dan infrastruktur)
• Kolaborasi lintas pihak: guru, kepala sekolah, UPT, LPD, dan praktisi teknologi
• Berbasis teknologi namun kontekstual dan etis

Peran KKG/MGMP/MKKS/MKPS

Pascapelatihan, guru dan kepala sekolah menjalani siklus inkuiri kolaboratif secara rutin dalam satu hari belajar guru, mencakup asesmen, perencanaan, penerapan, dan refleksi pembelajaran.

Kebijakan Pelatihan dan Pendanaan

• Pemilihan LPD sepenuhnya menjadi kewenangan sekolah
• Transparansi biaya pelatihan melalui landing page kodingka.belajar.id
• Bila tidak ada LPD aktif, UPT Provinsi akan menjadi penyelenggara pelatihan

Lini Masa Penyelenggaraan Pelatihan

• 3 Juni: Sosialisasi Juknis BOSP 2025
• 9 Juni–15 Juli: IN-1 dimulai
• 25 Juni–10 Juli: Pelatihan oleh LPD
• 16 Juni–Oktober: ON & IN-2

Platform Pendaftaran & LMS

1. Kunjungi kodingka.belajar.id dan pilih penyelenggara
2. Masuk LMS Admin: lms-admin.guru.kemendikdasmen.go.id
3. Ajukan peserta menggunakan akun belajar.id sekolah

Implementasi Pembelajaran Mendalam (PM)

1. 2025–2026: Pilot project & pengembangan akademik
2. 2026–2028: Perluasan implementasi nasional
3. 2028–2030: Penerapan menyeluruh dan sinergi antar pemangku kepentingan

Penutup

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) tahun 2025 menjadi tonggak penting reformasi pendidikan di Indonesia. Melalui pendekatan kolaboratif, pelatihan berbasis teknologi, dan penguatan etika digital, guru dan kepala sekolah dibekali keterampilan untuk menyiapkan siswa menghadapi tantangan abad 21.

Sumber: https://kodingka.belajar.id | Panduan Pendaftaran KKA

Model Olah-Pikir Sejoli (OPS): Solusi Pembelajaran Inovatif dan Kolaboratif

Selamat datang di blog kami! Di era pendidikan modern saat ini, mencari metode pembelajaran yang inovatif dan relevan sangat penting. Salah satu pendekatan yang mulai banyak diterapkan adalah Model Olah-Pikir Sejoli (OPS)—sebuah metode yang mampu meningkatkan kualitas belajar secara aktif dan menyenangkan.

Mengapa Harus Model Olah-Pikir Sejoli (OPS)?

OPS adalah model pembelajaran yang mendorong keaktifan guru dan siswa dalam proses belajar. Fokus utamanya adalah menciptakan lingkungan belajar yang partisipatif, kritis, dan reflektif—sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang.

1. Pembelajaran Jadi Lebih Efektif

Dengan OPS, siswa tidak hanya sekadar menerima materi, tapi juga diajak berpikir, menganalisis, dan memecahkan masalah. Ini bukan cuma bikin belajar jadi lebih hidup, tapi juga membantu siswa menghubungkan teori dengan praktik nyata—sesuatu yang sangat dibutuhkan di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari.

2. Meningkatkan Keterlibatan dan Antusiasme Siswa

Model ini mengajak siswa untuk aktif bertanya, berdiskusi, dan menyampaikan ide. Dengan begitu, kelas tidak lagi membosankan, melainkan jadi ruang interaktif yang memicu rasa ingin tahu dan semangat belajar.

3. Kolaborasi Jadi Kunci

OPS juga memperkuat kemampuan komunikasi dan kerja sama. Lewat kerja kelompok atau diskusi berpasangan, siswa belajar untuk mendengarkan, menghargai pendapat orang lain, dan menyelesaikan tugas bersama. Soft skill seperti ini sangat penting di era digital dan kerja tim masa kini.

Model Pembelajaran Lain yang Tak Kalah Menarik

Tidak hanya OPS, ada dua model pembelajaran lain yang juga patut dipertimbangkan, yaitu PBAS (Proses Belajar Arahan Sendiri) dan PBMKS (Proses Belajar Melalui Kerja Sama). Yuk, kita kenalan!

1. PBAS – Belajar Mandiri yang Terarah

Model PBAS cocok untuk siswa yang suka eksplorasi dan belajar mandiri. Di sini, guru memberi arahan awal, lalu siswa bebas menggali materi sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar masing-masing. Cocok banget untuk mendorong kemandirian dan tanggung jawab dalam belajar.

2. PBMKS – Belajar Lewat Kolaborasi

Sementara PBMKS menekankan pembelajaran kelompok. Siswa diajak bekerja sama menyelesaikan tugas, berdiskusi, dan berbagi wawasan. Ini bisa membangun rasa kebersamaan dan kemampuan interpersonal yang sangat dibutuhkan di dunia profesional.

Infografik Perbandingan Model Pembelajaran

Berikut adalah diagram perbandingan singkat antara OPS, PBAS, dan PBMKS untuk membantu Anda memahami kekuatan masing-masing:

• OPS → Fokus pada berpikir kritis dan kerja berpasangan
• PBAS → Pembelajaran mandiri dengan arahan
• PBMKS → Kolaboratif, kerja kelompok aktif

Penutup: Saatnya Terapkan Model Pembelajaran yang Relevan

Itulah pembahasan mengenai Model Olah-Pikir Sejoli (OPS) dan alternatif model pembelajaran lainnya. Dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan ini, pendidik bisa menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis, inklusif, dan menyenangkan.

Yuk, mulai praktikkan OPS, PBAS, atau PBMKS sesuai kebutuhan siswa di kelas kamu. Jangan lupa, setiap siswa unik, jadi kombinasikan model yang tepat agar hasilnya optimal.

Terima kasih sudah mampir! Jangan lupa bookmark blog ini dan bagikan artikel ini jika menurutmu bermanfaat. Sampai jumpa di konten edukasi berikutnya!

Baca juga: Tips Pembelajaran Interaktif di Era Digital | Inovasi Pendidikan untuk Generasi Muda

Referensi eksternal: Edutopia - Teaching Strategies

AI Masuk Kurikulum Sekolah Mulai Tahun Ajaran Baru: Gibran Pastikan Siap Jalan

Kabar gembira buat dunia pendidikan! Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan bahwa mata pelajaran Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) resmi akan masuk ke dalam kurikulum sekolah mulai tahun ajaran baru 2025.

Pengumuman ini disampaikan Gibran saat menghadiri acara Studium Generale "Creative Job Opportunity with AI" di Binus University, Jakarta, pada 2 Mei 2025.

AI Masuk Kurikulum Sekolah Mulai Tahun Ajaran Baru: Gibran Pastikan Siap Jalan

Kenapa AI Harus Masuk Kurikulum?

Menurut Gibran, perkembangan teknologi yang super cepat membuat pemahaman tentang AI bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Di era digital ini, anak-anak nggak cuma harus melek internet, tapi juga paham bagaimana AI bekerja dan bagaimana memanfaatkannya secara bijak.

"AI akan menjadi bagian penting dari kehidupan dan pekerjaan masa depan. Kalau nggak kita bekali sejak dini, nanti bisa ketinggalan jauh," ujar Gibran di hadapan para mahasiswa.

Apa Saja yang Akan Dipelajari?

Meskipun detail materinya masih disusun oleh Kemendikbud, beberapa hal yang diperkirakan bakal diajarkan di sekolah meliputi:

• Pengenalan dasar AI: konsep, sejarah, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
• Cara kerja AI & Machine Learning: simpel dan relevan untuk pelajar.
• Etika penggunaan AI: bagaimana bersikap bijak di era teknologi canggih.
• Kreasi sederhana dengan AI tools: misalnya membuat konten kreatif atau proyek kecil berbasis AI.

Bukan Cuma Buat Anak IT, Semua Harus Siap

Gibran menegaskan bahwa pelajaran AI ini bukan cuma buat anak-anak jurusan teknologi, tapi untuk semua pelajar dari berbagai latar belakang. Tujuannya, agar semua generasi muda Indonesia bisa beradaptasi dengan dunia kerja masa depan yang kental dengan teknologi AI.

"Kita ingin anak-anak Indonesia jadi pelaku, bukan sekadar pengguna teknologi dari negara lain," tambahnya.

Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

Langkah ini sejalan dengan visi besar menuju Indonesia Emas 2045, di mana penguasaan teknologi menjadi kunci daya saing bangsa. Dengan memasukkan AI ke kurikulum, diharapkan generasi muda Indonesia bisa lebih siap menghadapi tantangan global.

---

Kesimpulan: AI Bukan Lagi Masa Depan, Tapi Sekarang

Masuknya pelajaran AI dalam kurikulum sekolah adalah langkah strategis agar anak-anak Indonesia tidak sekadar menjadi konsumen teknologi, tapi juga kreator dan inovator. Pemerintah ingin memastikan bahwa generasi muda siap menghadapi dunia kerja yang serba digital dan otomatis.

Jadi, sudah siap belajar AI di sekolah? 🌟

#AI #KecerdasanBuatan #Kurikulum2025 #GibranRakabuming #PendidikanIndonesia #AIuntukAnakMuda #IndonesiaEmas2045 #BelajarAI #TeknologiUntukSemua

Dana Cepat untuk Pendidikan: Solusi Pinjaman Tanpa Jerat Utang

Biaya pendidikan yang terus naik setiap tahun membuat banyak keluarga membutuhkan dana cepat untuk memastikan anak-anak tetap bisa sekolah. Namun, sebelum mengambil pinjaman, penting mempertimbangkan alternatif terbaik agar tidak terjebak utang berbunga tinggi.

---

3 Kesalahan Utama Saat Butuh Dana Pendidikan

❌ 1. Tidak Punya Tabungan Pendidikan

Hanya 34% keluarga Indonesia punya tabungan pendidikan (BPS 2023)
Solusi: Mulai menabung di rekening terpisah atau asuransi pendidikan sejak anak masih kecil

❌ 2. Terlambat Merencanakan

Biaya sekolah naik 10-15% per tahun
Solusi: Hitung kebutuhan 5-10 tahun ke depan dengan kalkulator pendidikan

❌ 3. Prioritas Keuangan Kurang Tepat

Hindari belanja konsumtif (gadget, liburan) jika dana pendidikan belum aman
Solusi: Alokasikan 20-30% penghasilan khusus untuk pendidikan

---

5 Sumber Dana Cepat untuk Pendidikan

1. Kredit Tanpa Agunan (KTA) Pendidikan

Bunga: 0.8-1.5% per bulan
Plafon: Rp5-300 juta
Keunggulan: Cair cepat (1-3 hari), tanpa jaminan

2. Kartu Kredit (Cicilan Tanpa Bunga)

Manfaatkan promo cicilan 0% 3-12 bulan
Contoh: BCA, Mandiri, BRI sering ada program sekolah/kuliah

3. Pinjaman Online Berizin OJK

Pilih yang bunga rendah (<0.1% per hari) seperti:

Akseleran (khusus pendidikan)
Kredit Pintar (plafon hingga Rp50 juta)

4. Gadai BPKB Mobil/Motor

Bunga: 1-1.2% per bulan
Dana cair dalam 1 jam (di pegadaian resmi)

5. Pinjaman Keluarga/Koperasi

Bunga lebih ringan (3-6% per tahun)
Risiko: Bisa merusak hubungan jika telat bayar

---

Tips Ambil Pinjaman Pendidikan Tanpa Rugi

📌 1. Bandingkan Bunga & Biaya

Jenis Pinjaman	Bunga per Tahun
KTA Bank	12-24%
Fintech Legal	18-30%
Kartu Kredit	15-36%
Rentenir	120-240%

Hindari rentenir! Bisa bikin utang menumpuk.

📌 2. Hitung Kemampuan Cicilan

Rumus aman: Cicilan ≤ 30% dari gaji bulanan
Contoh: Gaji Rp6 juta → Maksimal cicilan Rp1.8 juta/bulan

📌 3. Cek Legalitas Lender

Pastikan terdaftar di OJK (cek di ojk.go.id)

📌 4. Manfaatkan Asuransi Pendidikan

Premi mulai Rp200 ribu/bulan
Jaminan dana tetap cair meskipun orang tua meninggal

---

Alternatif Tanpa Pinjaman

---

Kesimpulan

Mencari dana cepat untuk pendidikan boleh saja, tapi:

Utamakan tabungan & asuransi
Pilih pinjaman berizin & bunga rendah
Hindari utang konsumtif

💡 Mulai rencanakan dana pendidikan anak sekarang juga!

🎯 Judul Menarik:

"Biaya Sekolah Naik? Ini 5 Cara Dapat Dana Cepat Tanpa Bunga Tinggi!"
"Anak Mau Masuk Kuliah? Jangan Langsung Ambil KTA, Cek Dulu Solusi Ini!"
"Pinjaman Pendidikan Terbaik 2024: Bunga Rendah & Cair Cepat!"

Detail Buku:

Deskripsi:

Tentang pergantian kejayaan dan kebangkitan negara-negara yang pernah menjadi bangsa terunggul di dunia. Dari Imperium Islam hingga sekarang adanya negara superpower...

Apa rahasia kebangkitan negara-negara tersebut? Apa rahasia keunggulan orang orang besar dalam sejarah manusia?

Dari Nabi Besar Muhammad Saw, Harun Al Rasyid hinggai John F. Kennedy.

Dari Ibnu Sina, Al Khawarizmi hingga Leonardo da Vinci.

Dari Rockefeller hingga Bill Gates.

Konsep Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Pengertian, Jenis, dan Manfaat

Pengertian Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Pembelajaran berbasis inkuiri adalah metode pembelajaran yang menekankan pada eksplorasi, penyelidikan, dan penemuan konsep oleh peserta didik. Dalam model ini, siswa berperan aktif dalam proses belajar dengan mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, menganalisis informasi, serta menarik kesimpulan berdasarkan temuan mereka sendiri. Guru berfungsi sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses inkuiri.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pada tahun 2025, lebih dari 1 juta beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah telah disiapkan untuk membantu mahasiswa dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa mengenyam pendidikan tinggi tanpa terkendala biaya.

Apa Itu Beasiswa KIP Kuliah?

Beasiswa KIP Kuliah merupakan program bantuan pendidikan dari pemerintah yang diperuntukkan bagi siswa berprestasi dari keluarga prasejahtera. Melalui program ini, penerima beasiswa akan mendapatkan pembebasan biaya kuliah serta bantuan biaya hidup selama masa studi.

Kuota Beasiswa KIP Kuliah 2025

Pada tahun 2025, Kemendikbudristek telah menetapkan kuota lebih dari 1 juta penerima beasiswa KIP Kuliah. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia serta memastikan tidak ada mahasiswa yang putus kuliah karena faktor ekonomi.

Syarat dan Cara Mendaftar Beasiswa KIP Kuliah 2025

Bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar, berikut beberapa syarat utama yang harus dipenuhi:

1. Warga Negara Indonesia (WNI).

2. Siswa SMA/SMK/sederajat yang lulus pada tahun berjalan atau maksimal dua tahun sebelumnya.

3. Memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) atau berasal dari keluarga kurang mampu yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

4. Diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) atau perguruan tinggi swasta (PTS) yang terakreditasi.

5. Memenuhi persyaratan akademik sesuai dengan ketentuan masing-masing perguruan tinggi.

Cara Pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah 2025

1. Registrasi Akun:

   • Kunjungi laman resmi KIP Kuliah di kip-kuliah.kemdikbud.go.id.

   • Buat akun menggunakan NIK, NISN, dan NPSN.

2. Pengisian Data:

   • Lengkapi informasi pribadi dan kondisi ekonomi.

   • Unggah dokumen pendukung seperti KIP, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

3. Seleksi dan Verifikasi:

   • Data akan diverifikasi oleh Kemendikbudristek dan perguruan tinggi.

   • Calon penerima beasiswa akan diseleksi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

4. Pengumuman Penerima:

   • Penerima beasiswa yang lolos seleksi akan diumumkan melalui laman resmi KIP Kuliah dan perguruan tinggi masing-masing.

Manfaat Beasiswa KIP Kuliah 2025

Dengan mendapatkan beasiswa ini, mahasiswa akan memperoleh beberapa manfaat berikut:

• Pembebasan biaya kuliah penuh hingga lulus sesuai dengan masa studi yang ditetapkan.

• Bantuan biaya hidup bulanan yang nominalnya disesuaikan dengan lokasi perguruan tinggi.

• Kesempatan mengikuti program pengembangan diri, seperti pelatihan dan magang.

Kesimpulan

Beasiswa KIP Kuliah 2025 menjadi solusi bagi siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan kuota lebih dari 1 juta penerima, program ini diharapkan mampu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia.

Pastikan untuk memenuhi semua persyaratan dan segera mendaftar jika ingin mendapatkan beasiswa ini. Jangan sampai terlewat kesempatan emas ini untuk meraih masa depan yang lebih cerah!

Dalam dunia pendidikan, setiap siswa memiliki cara belajar yang unik. Oleh karena itu, strategi pembelajaran berdiferensiasi menjadi pendekatan penting untuk memastikan setiap siswa dapat memahami materi dengan cara yang paling sesuai bagi mereka. Salah satu aspek utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah diferensiasi proses, yaitu penyesuaian cara siswa mempelajari dan memproses informasi agar lebih efektif.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang diferensiasi proses, termasuk metode yang dapat digunakan oleh guru untuk mengoptimalkan pembelajaran di kelas.

1. Beragam Metode Pembelajaran

Diferensiasi proses melibatkan penggunaan berbagai metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Beberapa metode yang bisa diterapkan meliputi:

• Diskusi Kelompok: Siswa bekerja sama untuk berbagi pemahaman tentang materi.

• Pembelajaran Mandiri: Siswa belajar dengan kecepatan mereka sendiri menggunakan bahan yang disediakan guru.

• Proyek Berbasis Masalah (Problem-Based Learning): Siswa memecahkan masalah nyata untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Contoh: Dalam pelajaran sejarah, sebagian siswa bisa bekerja dalam kelompok untuk menganalisis dokumen sejarah, sementara yang lain melakukan penelitian mandiri menggunakan sumber digital.

2. Pengelompokan Dinamis

Guru dapat mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan, minat, atau gaya belajar untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pengelompokan ini bersifat fleksibel dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan siswa.

• Kelompok Berdasarkan Kemampuan: Siswa dengan tingkat kemampuan serupa dikelompokkan untuk menyelesaikan tugas yang sesuai.

• Kelompok Beragam: Siswa dengan berbagai kemampuan belajar bersama untuk saling melengkapi.

Contoh: Di kelas matematika, siswa dengan pemahaman tinggi bisa mengerjakan soal yang lebih kompleks, sementara siswa yang masih membutuhkan bantuan dapat bekerja dengan pendampingan guru.

3. Variasi Aktivitas Belajar

Siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, sehingga guru perlu menyediakan variasi aktivitas yang mencakup:

• Visual: Menggunakan gambar, grafik, atau diagram.

• Auditorial: Diskusi, rekaman audio, atau podcast.

• Kinestetik: Eksperimen atau simulasi langsung.

Contoh: Di kelas sains, siswa visual bisa memahami siklus hidup tanaman melalui diagram, siswa auditorial melalui rekaman audio, dan siswa kinestetik dengan melakukan eksperimen menanam bibit.

4. Penyesuaian Waktu Pembelajaran

Setiap siswa memiliki kecepatan belajar yang berbeda. Guru dapat memberikan fleksibilitas waktu agar semua siswa memiliki kesempatan memahami materi dengan baik.

• Pembelajaran Cepat: Siswa yang lebih cepat memahami materi bisa mendapatkan tantangan tambahan.

• Pembelajaran Lambat: Siswa yang membutuhkan waktu lebih banyak diberikan kesempatan tanpa tekanan.

Contoh: Dalam kelas membaca, siswa yang lebih cepat bisa melanjutkan ke bahan yang lebih sulit, sementara siswa lain diberikan lebih banyak waktu untuk memahami teks.

5. Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran

Teknologi dapat membantu diferensiasi proses dengan menyediakan pengalaman belajar yang lebih personal.

• Aplikasi Pembelajaran: Kahoot, Quizizz, atau platform e-learning lain.

• Video Pembelajaran: Siswa dapat mengulang materi melalui video yang dibuat oleh guru.

Contoh: Di kelas bahasa asing, beberapa siswa mungkin menggunakan aplikasi seperti Duolingo untuk belajar kosa kata, sementara yang lain menonton video percakapan bahasa asing.

6. Memberikan Pilihan dalam Proses Belajar

Memberikan siswa kebebasan memilih metode belajar mereka dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan dalam pembelajaran.

• Pilihan Aktivitas: Siswa dapat memilih antara membuat presentasi, menulis esai, atau melakukan penelitian.

• Pilihan Media: Buku teks, video, atau sumber daring.

Contoh: Dalam pelajaran seni, siswa bisa memilih antara menggambar, fotografi, atau seni digital sesuai dengan minat mereka.

7. Penyesuaian Tingkat Bantuan Guru

Guru perlu menyesuaikan tingkat bantuan sesuai dengan kebutuhan individu siswa.

• Bimbingan Intensif: Siswa yang mengalami kesulitan mendapat bimbingan tambahan.

• Pendekatan Mandiri: Siswa yang lebih mandiri dapat melakukan eksplorasi sendiri.

Contoh: Dalam kelas menulis, beberapa siswa mungkin membutuhkan panduan guru untuk menyusun kerangka tulisan, sementara siswa lain dapat langsung menulis tanpa bimbingan khusus.

8. Penggunaan Umpan Balik yang Berbeda

Guru dapat memberikan umpan balik dalam berbagai bentuk untuk membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka.

• Umpan Balik Langsung: Guru memberikan koreksi atau arahan secara langsung selama proses belajar.

• Umpan Balik Tertulis: Siswa menerima catatan tertulis yang bisa mereka tinjau sendiri.

Contoh: Dalam proyek presentasi, siswa bisa menerima umpan balik lisan setelah presentasi, sementara siswa lain mendapatkan umpan balik tertulis untuk dianalisis lebih lanjut.

Kesimpulan

Diferensiasi proses adalah strategi penting dalam pembelajaran berdiferensiasi yang memungkinkan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal. Dengan menerapkan berbagai metode, pengelompokan dinamis, variasi aktivitas, dan pemanfaatan teknologi, guru dapat memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk memahami materi dengan cara yang paling sesuai dengan mereka. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa, tetapi juga meningkatkan efektivitas pembelajaran secara keseluruhan.

Bagi para lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2024, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan terkait dengan Sertifikat Pendidik. Berikut adalah informasi terbaru mengenai proses verifikasi dan pengunduhan hasil pindai sertifikat:

1. Update Alamat Pengiriman Sertifikat Pendidik

2. Verifikasi Biodata untuk Sertifikat Pendidik

Bagi lulusan yang belum melakukan verifikasi biodata, segera lakukan pengecekan dan perbaikan melalui laman yang sama seperti pada poin 1. Proses verifikasi ini sangat penting untuk memastikan Sertifikat Pendidik dapat diproses dan dikirim dengan benar.

3. Hasil Pindai Sertifikat Pendidik

Saat ini, hasil pindai Sertifikat Pendidik baru tersedia untuk lulusan Piloting 1 dan 2.

• Bagi lulusan Tahap 3, hasil pindai masih dalam proses, sehingga diharapkan untuk melakukan pengecekan secara berkala di laman https://ppg.sps.upi.edu/appser.

4. Kendala pada Hasil Pindai Sertifikat Pendidik

Bagi lulusan Piloting 1 dan 2 yang belum dapat melihat hasil pindai Sertifikat Pendidik, kemungkinan disebabkan oleh dua faktor berikut:

1. Belum melakukan verifikasi biodata → Segera periksa dan lengkapi data Anda.

2. Pas foto yang diunggah tidak sesuai ketentuan → Pastikan pas foto memenuhi persyaratan yang berlaku. Jika belum sesuai, silakan lakukan perbaikan melalui tautan https://ppg.sps.upi.edu/appser.

Kesimpulan

Pastikan Anda segera melakukan update alamat pengiriman, verifikasi biodata, dan pengecekan hasil pindai agar proses penerbitan dan pengiriman Sertifikat Pendidik berjalan lancar. Jika mengalami kendala, lakukan pengecekan berkala atau hubungi pihak terkait untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Tetap pantau perkembangan informasi melalui laman resmi dan pastikan seluruh persyaratan telah dipenuhi. Semoga sukses untuk semua lulusan PPG 2024!

Akreditasi sekolah merupakan aspek penting dalam menjamin mutu pendidikan di Indonesia. Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah (BAN-PDM) menyediakan platform digital bernama SISpena untuk mempermudah proses akreditasi dan pengunduhan sertifikat akreditasi. Jika Anda ingin mengunduh sertifikat akreditasi DASMEN dan sertifikat akreditasi PAUD, berikut adalah panduan lengkapnya.

Apa Itu SISpena?

SISpena adalah sistem informasi yang dikembangkan oleh BAN-PDM untuk mempermudah proses akreditasi sekolah, mulai dari pengajuan hingga penerbitan sertifikat. Platform ini dapat diakses oleh sekolah-sekolah yang telah terakreditasi untuk mengunduh sertifikat akreditasi secara langsung.

Cara Download Sertifikat Akreditasi DASMEN

Jika Anda ingin mengunduh sertifikat akreditasi untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (DASMEN), ikuti langkah-langkah berikut:

1. Akses Website SISpena DASMEN

   • Kunjungi situs resmi: SISpena DASMEN

2. Login ke Akun Sekolah

   • Masukkan username dan password yang telah diberikan oleh BAN-PDM.

   • Klik tombol Login untuk masuk ke sistem.

3. Pilih Menu Sertifikat Akreditasi

   • Setelah masuk, cari menu Sertifikat Akreditasi atau bagian Dokumen Akreditasi.

4. Unduh Sertifikat

   • Pilih sertifikat akreditasi sekolah Anda.

   • Klik tombol Download dan simpan file dalam format PDF.

Cara Download Sertifikat Akreditasi PAUD

Bagi sekolah jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), berikut adalah cara mengunduh sertifikat akreditasi:

1. Akses Website SISpena PAUD

   • Kunjungi situs resmi: SISpena PAUD

2. Masuk ke Akun Sekolah

   • Gunakan username dan password yang telah diberikan.

   • Klik Login untuk masuk.

3. Cari Menu Sertifikat Akreditasi

   • Setelah login, pilih menu yang berkaitan dengan sertifikat akreditasi.

4. Unduh Sertifikat

   • Pilih sertifikat akreditasi yang tersedia.

   • Klik tombol Download dan simpan dalam format PDF.

Kesimpulan

SISpena BAN-PDM adalah platform resmi yang digunakan untuk proses akreditasi sekolah, termasuk pengunduhan sertifikat akreditasi DASMEN dan PAUD. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat dengan mudah mendapatkan sertifikat akreditasi sekolah Anda secara online.

Pastikan Anda memiliki akses login yang valid dan koneksi internet yang stabil untuk menghindari kendala saat mengunduh sertifikat. Jika mengalami kesulitan, segera hubungi pihak BAN-PDM untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda dalam proses pengunduhan sertifikat akreditasi sekolah!

Perpustakaan dan taman baca merupakan sarana penting dalam meningkatkan literasi siswa. Namun, seberapa sering siswa mendapatkan tugas dari guru untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut dalam satu semester? Pertanyaan ini menjadi refleksi terhadap efektivitas program literasi di sekolah dan bagaimana peran guru dalam menumbuhkan kebiasaan membaca di kalangan siswa.

Kondisi Literasi di Sekolah

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dicanangkan oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa. Namun, penelitian yang dilakukan di Sidoarjo, Jawa Timur, menunjukkan bahwa 79,2% sekolah belum mempersiapkan sumber bacaan yang memadai bagi siswa, dan 86,9% sekolah masih kekurangan bahan bacaan (repositori.kemdikbud.go.id). Fakta ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya meningkatkan literasi, masih banyak kendala yang dihadapi sekolah dalam menyediakan akses ke bahan bacaan berkualitas.

Selain itu, frekuensi kunjungan siswa ke Taman Baca Masyarakat (TBM) juga bervariasi. Sebuah studi di TBM Jayanti, Palembang, menemukan bahwa dalam tiga bulan terakhir, jumlah kunjungan siswa SD ke TBM mengalami fluktuasi, yaitu 19 kunjungan pada September, 53 pada Oktober, dan 38 pada November (journal.unnes.ac.id). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada fasilitas membaca, belum tentu siswa tertarik atau memiliki dorongan untuk menggunakannya secara rutin.

Peran Guru dalam Mendorong Kunjungan ke Perpustakaan dan Taman Baca

Guru memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan membaca siswa. Beberapa sekolah telah menerapkan strategi kreatif untuk meningkatkan minat baca, seperti mengadakan sesi membaca di berbagai lokasi seperti taman, koridor, atau lapangan upacara. Dalam kegiatan ini, siswa diminta membaca buku selama beberapa menit lalu mempresentasikan hasil bacaannya di depan teman-temannya (repositori.kemdikbud.go.id).

Selain itu, guru juga dapat memberikan tugas yang mengharuskan siswa mengunjungi perpustakaan atau taman baca, seperti membuat ringkasan buku atau berdiskusi tentang isi buku yang telah dibaca. Dengan demikian, kunjungan ke tempat membaca bukan hanya menjadi rutinitas, tetapi juga bagian dari proses belajar yang menyenangkan.

Tantangan dan Solusi

Meskipun program literasi sudah berjalan, masih ada berbagai tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya fasilitas, minat baca yang rendah, dan dominasi hiburan digital. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antara guru, sekolah, dan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang mendukung budaya literasi.

Salah satu solusi adalah menjadikan perpustakaan dan taman baca sebagai tempat yang menarik bagi siswa, misalnya dengan menyediakan buku-buku yang sesuai dengan minat mereka, mengadakan kegiatan literasi interaktif, serta memanfaatkan teknologi digital untuk menarik perhatian mereka.

Kesimpulan

Frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan atau taman baca sangat bergantung pada inisiatif guru dan program literasi yang diterapkan di sekolah. Dengan mendorong siswa untuk lebih aktif membaca, baik melalui tugas sekolah maupun kegiatan interaktif, budaya literasi dapat semakin berkembang. Guru, sekolah, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan membaca agar generasi muda memiliki daya saing yang lebih baik di masa depan.

Jakarta, 10 Maret 2025 – Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah menteri dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta. Rapat ini membahas program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.

Sekolah Rakyat: Program Prioritas Pemerintah

Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengonfirmasi agenda rapat tersebut. "Kita akan bahas sekolah rakyat," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (10/3/2025).

Meskipun demikian, Cak Imin belum menjelaskan secara rinci mengenai teknis pelaksanaan program ini. Ia menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden Prabowo. "Menurut petunjuk dan perintah presiden, secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya," tambahnya.

50 Sekolah Rakyat Siap Beroperasi Tahun Ini

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, mengungkapkan bahwa sejauh ini sudah ada sekitar 50 Sekolah Rakyat yang siap beroperasi dalam tahun ini. Namun, ia menegaskan bahwa laporan resmi mengenai kesiapan tersebut akan disampaikan terlebih dahulu kepada Presiden.

"Sampai hari ini masih sekitar 50-an yang sudah siap untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat tahun ini. Tapi semuanya mau kita laporkan dulu ke Presiden," jelasnya.

Menteri-Menteri yang Hadir dalam Rapat

Rapat terbatas ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi negara, antara lain:

• Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno

• Mendikdasmen Abdul Mu'ti

• Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo

• Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian

• Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani

Dampak Sekolah Rakyat dalam Mengatasi Kemiskinan

Program Sekolah Rakyat diharapkan mampu menjadi solusi dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Dengan adanya akses pendidikan yang lebih luas, anak-anak dari keluarga kurang mampu memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan taraf hidup mereka di masa depan.

Pemerintah terus berupaya mempercepat implementasi program ini agar dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Pantau terus perkembangan program Sekolah Rakyat untuk mengetahui bagaimana kebijakan ini akan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia.

Referensi Berita:

1. Detik News - Prabowo Panggil Cak Imin hingga Gus Ipul Bahas Sekolah Rakyat

2. Kompas - Program Sekolah Rakyat dan Langkah Pemerintah

3. CNN Indonesia - Sekolah Rakyat: Solusi Pendidikan untuk Rakyat Kecil

Kesimpulan Langkah Presiden Prabowo dalam menginisiasi Sekolah Rakyat menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan dukungan dari berbagai kementerian, program ini diharapkan dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendidikan di Indonesia.

Bagaimana pendapat Anda tentang program ini? Tinggalkan komentar dan bagikan artikel ini agar lebih banyak orang mengetahui tentang kebijakan pendidikan terbaru di Indonesia!