Image by cookie_studio on Freepik

Pinjaman Online Ojk Bunga Rendah | Mempunyai hutang sebenarnya merupakan hal yang sangat perlu dihindari oleh semua orang yang ingin hidup bebas secara financial. Namun demikian, terkadang dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang mendesak yang perlu anda danai sehingga anda terpaksa berhutang.

Terdapat banyak bentuk kebutuhan yang mendesak yang membuat banyak orang berhutang, misalnya saja untuk pembuatan atau perbaikan rumah, dana mendesak pendidikan anak, dana pengobatan, dan lain-lain.

Seiring dengan perkembangan teknologi, berhutang saat ini tidak hanya bisa anda lakukan di bank dan koperasi yang berada di sekitar anda, namun juga sudah bisa anda lakukan dengan menggunakan aplikasi pinjaman online yang bisa dengan mudah anda akses dari smartphone anda.

Pada artikel ini akan dibahas mengenai 5 Pinjaman Online Ojk Bunga Rendah yang bisa anda jadikan pilihan saat anda memiliki kebutuhan pendanaan yang sangat mendesak, yaitu sebagai berikut:

1. Kredit Pintar

Aplikasi pinjaman online kredit pintar adalah sebuah aplikasi yang berada di bawah naungan PT Kredit Indonesia, yang dikenal dan mengusung jargon kredit pintar. Dengan menggunakan aplikasi pinjaman online yang sudah terdaftar dalam pengawasan OJK ini, anda akan bisa mendapatkan pinjaman dengan jumlah maksimal Rp.20 juta, dengan pilihan waktu pengembalian 12 bulan, 3 bulan, dan juga 6 bulan.

Saat anda menggunakan layanan pinjaman online dari aplikasi ini, anda akan dibebankan biaya suku bunga sebesar maksimal 11%, ditambah dengan biaya admin dengan besaran 5 hingga 15%, serta denda keterlambatan sebesar 1% setiap harinya.

2. Pinjaman Online Indodana

Aplikasi pinjaman online OJK bunga rendah berikutnya yaitu aplikasi Indodana, yang merupakan produk layanan keuangan milik PT Artha Dana Teknologi. Pinjaman online ini sebenarnya sudah lumayan lama beroperasi, yaitu sejak bulan November tahun 2017. Akan tetapi, Indodana baru mendapatkan izin dari OJK pada bulan Mei tahun 2020 yang lalu.

Terdapat sangat banyak bentuk layanan keuangan yang bisa anda dapatkan melalui pinjaman online yang satu ini, misalnya yaitu fitur paylater, kredit smartphone, cicilan barang meski tanpa kartu kredit, serta layanan pinjaman tunai.

Dengan menggunakan pinjaman online yag satu ini, anda akan bisa mengajukan pinjaman dana antara 1 juta hingga maksimal 8 juta rupiah saja. Adapun tenor atau masa pembayaran yang bisa anda pilih yaitu antara 1 bulan hingga 3 bulan. Jika dihitung dengan baik, pinjaman online ini menggunakan besaran bunga pinjaman 0,57 % hingga sebesar 0,8 % setiap harinya.

Jika anda menggunakan fitur paylater yang ada pada aplikasi ini, maka anda tidak akan dikenakan bunga sama sekali untuk durasi tenor 1 bulan. Adapun jika paylater lebih dari waktu 1 bulan, maka akan ada biaya tambahannya, yaitu dengan suku bunga sebesar 3% dari harga barang, yang ditambah juga dengan biaya admin 1%.

3. Pinjaman Online Danafix

Danafix merupakan layanan keuangan online milik PT Danafix Online Indonesia. Pinjaman online yang juga sudah terdaftar dalam pengawasan OJK ini hadir dengan panjang tenor pinjaman 120 hari hingga sampai 210 hari.

Jika anda menggunakan layanan pinjaman uang dari aplikasi ini, maka anda akan bisa mengajukan pinjaman sebesar Rp.500rb hingga maksimal Rp.10 juta. Selain itu, anda akan dikenakan beberapa biaya tambahan sebagai berikut:

• Biaya untuk platform sebesar 6% per bulannya;
• Biaya untuk pemberian pinjaman 6% per bulannya;
• Biaya jika terjadi keterlambatan pembayaran pinjaman Rp.100 ribu, yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemberi pinjaman.
• Jika diTotal, maka biaya admin untuk konsumen sebesar 12% setiap bulannya.

4. Aplikasi PinjamDuit

Aplikasi PinjamDuit adalah aplikasi pinjaman online milik PT. Stanford Teknologi Indonesia. Aplikasi ini memberikan dua jenis pinjaman kepada para penggunanya, yaitu pinjaman dengan menggunakan agunan dan tanpa agunan.

Untuk pinjaman tanpa menggunakan agunan, para nasabah akan diberikan layanan pinjaman dengan nominal mulai 600 rb hingga maksimal 10 juta rupiah, dengan besaran bunga 0,07 % setiap harinya.

Adapun pinjaman dengan menggunakan agunan, para nasabah akan mendapatkan layanan pinjaman mulai dari 100 juta sampai 2 miliar, dengan tenor pengembalian hingga 12 bulan. Jika anda mengajukan pinjaman pada aplikasi ini, anda akan dikenakan dua jenis biaya, yaitu biaya admin harian sebesar 0,32 % dari pinjaman, dan juga suku bunga yang ditetapkan.

5. Aplikasi DanaRupiah

Pinjaman online Ojk bunga rendah yang terakhir yaitu aplikasi DanaRupiah milik PT. Layanan Keuangan Berbagi. Aplikasi ini menggunakan sistem pinjaman P2P Lending dengan fokus layanan pada pemberian bantuan dana pinjaman kepada para petani, menggunakan layanan teknologi keuangan terbarukan.

Aplikasi ini memberikan beberapa kategori pinjaman kepada para nasabahnya, misalnya yaitu Pinjaman pendidikan, pinjaman produktif, dan pinjaman personal. Ketiga kategori pinjaman ini mempunyai tingkat suku bunga yang berbeda, dengan rincian sebagai berikut:

• Pinjaman kategori personal dikenakan suku Bunga 0,8% setiap harinya.
• Pinjaman kategori produktif dikenakan suku Bunga sebesar 28% per tahunnya, dengan tambahan biaya untuk platform sebesar 8%.
• Pinjaman kategori pendidikan dengan suku Bunga 22% hingga sebesar 23% per tahunnya, dengan tambahan 3% biaya untuk platform.

Best Software for Video Editing: Pilihan Terbaik untuk Bikin Video Keren!

Mau bikin video yang keren dan bikin orang terkesan? Gak ada yang bisa ngalahin kekuatan gambar bergerak dengan audio yang pas! Apalagi sekarang, banyak banget perangkat yang bisa rekam video berkualitas tinggi, mulai dari smartphone, GoPro, DSLR, sampai kamera mirrorless. Jadi, punya software editing video yang powerful itu wajib banget.

Software video editing terbaik sekarang bukan cuma buat profesional, tapi juga cocok buat kamu yang hobi ngedit video, bikin vlog, atau content creator di media sosial. Apalagi dengan kemajuan teknologi AI, banyak fitur canggih yang bikin editing jadi lebih gampang, seperti auto-captioning, optimasi warna otomatis, dan AI generatif yang semakin membantu pekerjaanmu.

Yuk, kenalan dengan software editing video terbaik yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan!

1. CyberLink PowerDirector 365: Cepat dan Serbaguna

CyberLink PowerDirector 365 jadi favorit banyak orang karena kecepatan dan dukungannya yang luas untuk berbagai format video dan efek terbaru.

Software ini sering dapat penghargaan PCMag Editors’ Choice karena fitur lengkap tapi tetap mudah digunakan, bahkan untuk pemula. Mulai dari potong dan gabung klip dasar sampai fitur canggih seperti VR, multicam editing, dan efek keyframe, semua bisa kamu lakukan di sini.

Pilihan bayar sekali atau langganan, fleksibel sesuai kebutuhan kamu!

2. Adobe Premiere Pro: Standar Profesional

Adobe Premiere Pro adalah standar emas untuk software editing profesional. Dari efek lengkap, pengaturan warna mendetail, hingga fitur kolaborasi canggih, semua ada di sini.

Update terbarunya makin canggih dengan fitur auto-captioning, editing berbasis teks, pengelolaan warna yang terintegrasi, serta tools kolaborasi yang semakin memudahkan kerja tim.

Cocok untuk pengguna Mac dan Windows, tapi hanya tersedia dalam model langganan.

3. Apple Final Cut Pro: Editing Modern dengan Sentuhan Apple

Final Cut Pro hadir dengan tampilan timeline tanpa “track” yang modern dan fleksibel, cocok buat editor yang ingin antarmuka bersih dan intuitif.

Ada juga versi iPad dengan langganan bulanan, yang terintegrasi mulus dengan versi desktopnya. Plus, fitur AI terbaru seperti Scene Removal Mask bikin kamu bisa hapus background video tanpa green screen.

4. Apple iMovie: Simpel dan Efektif untuk Pemula

iMovie cocok buat kamu yang baru mulai belajar editing video. Dengan fitur Storyboards, kamu bisa bikin cerita video secara terstruktur dan menarik.

Meski sederhana, iMovie tetap punya tools seperti chroma key, picture-in-picture, dan filter audio. Kalau sudah jago, kamu bisa naik ke Final Cut Pro dengan lancar.

5. Corel VideoStudio Ultimate: Motion Tracking Juara

Corel VideoStudio Ultimate terkenal dengan fitur stop-motion dan motion tracking yang powerful. Selain itu, performanya tetap cepat dan mudah dipakai.

Software ini terus dikembangkan dengan tools baru yang membantu kamu berkreasi lebih maksimal.

6. DaVinci Resolve: Gratis dan Profesional

DaVinci Resolve adalah software profesional yang juga punya versi gratis lengkap. Meski agak rumit untuk pemula, workflow berbasis node memberikan kontrol super detail atas efek dan warna.

Software ini juga bisa rendering cepat dengan GPU dan terintegrasi dengan hardware DaVinci lainnya, jadi favorit para colorist dan editor pro.

7. Movavi Video Editor: Mudah dan Praktis

Movavi cocok buat yang pengen editing cepat dan simpel. Interface-nya ramah banget buat pemula, tapi tetap punya efek, transisi, dan koleksi musik menarik.

Ekspor cepat dan bisa langsung upload ke YouTube atau Vimeo. Tersedia opsi beli satu kali atau langganan, kompatibel untuk Mac dan Windows.

8. Pinnacle Studio Ultimate: Fitur Lengkap Tanpa Langganan

Pinnacle Studio Ultimate menawarkan fitur mendekati profesional dengan interface yang mudah dipahami. Fitur keren seperti mask motion tracking dan audio tools lengkap bikin editing makin maksimal.

Software ini gak perlu langganan, tapi harga awalnya sedikit lebih tinggi. Cocok buat yang ingin software sekali beli dan tahan lama.

Kesimpulan

Buat kamu yang serius dengan video editing, banyak pilihan software keren yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan budget. Mulai dari yang simpel untuk pemula sampai yang kompleks untuk profesional, semuanya hadir dengan fitur terbaru yang didukung teknologi AI dan kemudahan penggunaan.

Pilih yang paling cocok dan mulai buat video kamu jadi lebih keren dan menarik perhatian!

Di sebuah desa kecil yang berada di pinggiran kota, Karno, seorang petani yang sudah tua, menjalani hari-harinya seperti biasa. Hidupnya sederhana, penuh dengan rutinitas harian yang tak berubah. Menanam jagung, memelihara ayam, dan merawat ladang. Hanya itu yang ia tahu dan butuhkan. Desa itu juga begitu, tidak ada yang lebih atau kurang. Orang-orangnya saling kenal, hidup dalam kerukunan, dan tak banyak hal yang bisa dipermasalahkan.

Namun, seperti halnya kehidupan yang tidak bisa selalu berjalan mulus, tiba-tiba muncul sebuah masalah yang mengganggu ketenangan hidup Karno. Pada suatu pagi yang cerah, ketika Karno tengah menyiram tanaman jagung di ladangnya, tiba-tiba seorang pemuda muda datang menghampirinya.

Pemuda itu mengenakan pakaian rapi, sedikit modern. Tidak seperti kebanyakan orang di desa yang hanya mengenakan pakaian sederhana. Pemuda itu, yang Karno kenal sebagai Dito, seorang anak muda yang baru saja kembali dari kota besar, tampak gelisah.

“Pak Karno,” kata Dito dengan napas terengah-engah, “saya butuh bantuan Anda. Ada masalah dengan tanah warisan keluarga saya.”

Karno menatapnya, tak sepenuhnya memahami. “Masalah apa, Nak? Saya ini cuma petani. Tidak banyak tahu soal tanah atau hukum.”

“Begini, Pak,” Dito menjelaskan dengan suara yang sedikit terburu-buru, “kami sedang mengalami masalah sengketa tanah. Ada pihak yang mengklaim tanah warisan saya. Saya sudah mencoba berbagai cara, tapi semakin saya cari solusi, semakin saya merasa bingung dan pusing. Saya dengar Anda bijaksana. Mungkin Anda bisa membantu.”

Karno menggaruk kepala yang mulai botak, merasa bingung. “Aku ini petani, bukan pengacara atau ahli hukum. Kalau soal tanah, mungkin aku bisa bantu, tapi kalau soal hukum, bisa jadi lebih rumit.”

Namun, Dito segera mengeluarkan ponselnya dari tas. “Pak, saya tidak berharap Anda memecahkan masalah hukum saya. Tapi saya menggunakan aplikasi legal yang bisa membantu menyelesaikan sengketa tanah. Hanya saja, aplikasi itu penuh dengan pilihan yang rumit dan terkadang saya tidak tahu harus memilih yang mana.”

Karno menatap layar ponsel Dito dengan penuh rasa ingin tahu. Aplikasi yang terbuka di layar ponsel Dito menunjukkan berbagai pilihan prosedur hukum, dengan berbagai macam terminologi yang sulit dipahami.

“Apa ini?” tanya Karno.

“Ini aplikasi pengelolaan hukum tanah,” jawab Dito. “Saya perlu mengisi formulir yang rumit, lalu memilih prosedur yang tepat, dan semua itu harus dilakukan secara digital. Sejujurnya, saya bingung, Pak. Saya sudah mencoba, tapi semakin banyak informasi yang saya dapat, semakin saya merasa tersesat.”

Karno tersenyum kecil, senyum yang penuh dengan kebijaksanaan. Ia sudah mendengar tentang aplikasi-aplikasi yang digunakan orang-orang muda untuk menyelesaikan masalah yang lebih teknis, lebih birokratis. Tapi Karno, dengan segala kesederhanaannya, tahu bahwa banyak hal yang tidak perlu dipersulit.

“Dito, coba dengarkan baik-baik,” kata Karno sambil mengusap wajahnya. “Teknologi itu memang banyak membantu, tapi kita juga bisa menilai mana yang harus diprioritaskan. Kalau kamu terus-terusan memperumit masalah ini, kamu malah jadi semakin jauh dari solusi. Aplikasi itu tidak bisa memberi tahu kamu apa yang ada di hati orang-orang yang terlibat dalam masalah ini.”

“Lalu bagaimana, Pak?” tanya Dito, agak frustasi. “Haruskah saya meninggalkan aplikasi ini?”

Karno menggelengkan kepala. “Tidak perlu meninggalkan aplikasi, Nak. Gunakan itu kalau perlu. Tapi jangan sampai kamu terjebak dalam labirin yang rumit. Cobalah duduk bersama orang-orang yang terlibat dalam sengketa itu. Bicarakan masalah ini dengan mereka. Selesaikan dengan kepala dingin. Tidak perlu buru-buru mengandalkan aplikasi atau hukum yang ribet. Kalau kita bisa saling mendengarkan, banyak masalah yang bisa selesai dengan cara yang sederhana.”

Dito terlihat sedikit bingung, namun ia memutuskan untuk mengikuti saran Karno. "Tapi Pak, saya masih merasa bingung. Semua prosedurnya sudah begitu rumit. Saya tidak tahu harus mulai dari mana."

Karno tersenyum lebih lebar dan mengeluarkan ponselnya sendiri. “Begini, Nak. Saya juga punya ponsel, dan saya sering menggunakan aplikasi untuk banyak hal. Misalnya, untuk memesan pupuk, mengecek cuaca, atau bahkan untuk mencari informasi seputar tanaman yang baik ditanam di musim ini. Tapi saya tidak pernah terjebak dalam kerumitan itu. Yang penting adalah tahu kapan harus menggunakan teknologi dan kapan harus kembali ke cara yang lebih sederhana.”

Karno membuka aplikasi sederhana di ponselnya. “Lihat ini,” katanya sambil menunjukkan aplikasi cuaca yang menunjukkan prakiraan hujan dalam beberapa hari ke depan. “Aku pakai aplikasi ini buat mengatur waktu menyiram tanaman. Kalau hujan, saya nggak perlu repot-repot lagi. Jadi, teknologi itu membantu, tapi tetap harus ada kebijaksanaan dalam menggunakannya.”

Dito memandangi Karno, yang tampaknya begitu tenang dengan ponsel sederhana dan dunia yang tidak terlalu terbebani oleh kompleksitas. “Mungkin saya terlalu banyak berpikir soal aplikasi itu, Pak. Mungkin saya harus lebih sering mendengar orang, seperti yang Anda katakan.”

Karno menepuk bahu Dito. “Jangan persulit urusan orang, Nak. Permudah saja. Aplikasi dan teknologi itu alat. Alat hanya berguna kalau kita tahu cara menggunakannya dengan bijak. Tapi, kalau kita terlalu bergantung pada alat itu, kita akan melupakan cara-cara yang lebih manusiawi untuk menyelesaikan masalah.”

Hari itu, Dito pergi dengan ponsel di tangannya, namun kali ini ia tampak lebih tenang. Ia memutuskan untuk mencari waktu untuk berbicara langsung dengan orang-orang yang terlibat dalam sengketa tanah, mendengarkan alasan mereka, dan mencari jalan keluar tanpa terlalu terjebak dalam kerumitan prosedur aplikasi atau hukum yang membingungkan.

Karno kembali ke ladangnya, melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Ia merasa ringan karena tahu, dalam dunia yang serba cepat ini, sering kali cara paling sederhana adalah cara yang paling bijaksana.

Akhir Cerita

Cerita ini mengangkat dua sisi dari penggunaan teknologi: kemudahan yang bisa ditawarkan aplikasi, namun juga bahayanya ketika teknologi itu justru memperumit masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan cara yang lebih sederhana. Karno, meskipun seorang petani sederhana, mengajarkan Dito sebuah pelajaran yang lebih dalam: teknologi harus digunakan dengan bijaksana, dan manusia tetap harus mengutamakan komunikasi, empati, dan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah—sesederhana itu.