Selamat malam, D’Amores… kita bertemu lagi di acara Kirana Cinta. Kapan sih terakhir kali Anda menyatakan perasaan kepada orang terkasih? Sudahkah mengungkapkannya hari ini? Kalau belum, jangan tunda lagi. Lakukan sekarang juga, jangan sampai kita baru tersadar sangat mencintainya justru ketika dia sudah pergi dari hadapan…” Namaku Kirana. Pekerjaanku penyiar radio, sambil menekuni penerjemah lepas dan dunia tanaman. Tapi, pekerjaan yang paling menyibukkan hidupku adalah mendengarkan keluh kesah orang lain. Dina, yang menduga suaminya selingkuh lagi. CJ, artis yang ribet dengan pacar-pacarnya. Shanty, yang gagal menikah karena sang calon suami ketahuan gay. Saking sibuknya, Laksmi, adik semata wayangku mulai mendesak agar aku memikirkan diri sendiri dan masa depan. Termasuk memikirkan lamaran seseorang yang belum kujawab, lelaki yang kerap mengirimkan SMS saat aku siaran.
Kadang kita bertanya, untuk apa kita lahir? Kenapa kita harus bertemu seseorang? Manusia dilahirkan bukan karena tanpa maksud. Manusia dipertemukan bukan karena tanpa alasan. Saat alam membantu menjadikan seorang manusia sebagaimana manusia seutuhnya, maka maksud kelahiran dan alasan pertemuan itu akan menyempurnakannya. Matangi Parabawa, kelahirannya dinantikan dengan sukacita. Anak semata wayang dari pasangan Sarni dan Barno itu tampaknya akan berlimpah kasih sayang. Namun, dalam perjalanan ke depannya, ternyata ia justru ditinggal oleh ayah kandungnya tanpa kejelasan. Meski ada sosok Pakde Hen yang bisa menggantikan posisi seorang ayah. Anggi harus menanggung akibat dari apa yang dilakukan orang tuanya. Ia sempat mengumpat bahkan menyalahi kehadirannya di dunia ini. Hingga hadir Panji, seseorang yang sama sekali tidak pernah ia duga justru mampu membawanya pada sebuah jawaban bahwa semua kelahiran manusia di dunia itu memiliki makna. Apakah bangku itu akan terisi lagi?
Cowok itu mengulurkan tangan. “Kenalin, gue Dixon. Gue baru nyampe Bandung. Yah… setelah lima tahunan tinggal dan sekolah di Kanada.” Fyanti, cewek cantik Bandung, tajir, anak tunggal, baik hati. Dia paling nggak suka ngeliat cowok yang ngebanggain kekayaan orangtua. Berawal dari niatnya ngecengin Edwin, pelayan warung sunda kompleks factory outlet papanya, Fyanti terjebak “drama”. Dixon yang ternyata juga ngecengin berat Fyanti sedikit panas. Segala cara dia lakukan buat merebut perhatian Fyanti. Di sisi lain, Edwin berusaha mewujudkan obsesi Fyanti buat bikin grup band sekolah, tandanya, ada harapan buat Fyanti kalau si Edwin ada rasa ke dia. Karena Fyanti nggak suka banget sama Dixon, dia nantangin Dixon buat lomba main layang-layang melawan Edwin. Rupanya, perlombaan itu menjadi satu hal berharga buat Dixon. Bukan karena dia kalah, tapi karena dia tersadarkan oleh sesuatu yang membuatnya berubah.
Awalnya Bea dan Ramol memang dijodohkan oleh orangtua mereka. Walaupun sempat sebal—hari gini kok masih ada perjodohan—akhirnya mereka menerimanya. Keduanya cocok dan saling mencintai. Maka ketika diminta bertunangan, Bea dan Ramol menyetujui. Namun, satu bulan menjelang Hari H, justru godaan dan cobaan hadir di antara mereka. Cilla, teman kuliah Ramol, bikin Bea cemburu. Sementara Igen, teman Bea sesama pengurus mading, kesengsem sama Bea. Lalu, bagaimana usaha keras Ramol agar tidak terbawa perasaan sekaligus tidak menyinggung perasaan Cilla? Dan bagaimana juga usaha Bea menguatkan hati agar selalu setia pada Ramol sementara ada Igen yang tulus memperhatikannya?