Tiga sebab bagi kalimat-kalimat isim yang kedudukan harkat akhirnya dikhofadlkan. Yaitu:
- Khofadl sebab huruf. Yaitu setiap kalimat isim yang dilekatkan dengan huruf-huruf tertentu (harful jarr, harful qosam) maka kalimat isim tersebut harus khofadl.
 - Khofadl sebab idlofat. Yaitu dua atau tiga kalimat yang cara pembacaannya disatukan, maka kalimat yang kedua (mudlof ilaih) itu dikhofadlkan.
 - Khofadl sebab mengikuti kalimat yang khofadl (tabi'). Yaitu seperti kalimatnya jadi sifat (na'at), disambungkan ('athaf), memperkuat (taukid) dan jadi pengganti (badal).
 
- Harful Jarr
- سرت مِنْ البصرةِ - مِنْ
 - الى الكوفةِ - اِلىَ
 - رميت السهم عَنِ الكوسِ - عَنْ
 - على الفرسِ - عَلى
 - الماء في الكوزِ - في
 - ربّ رجلٍ كريم - رُبَّ
 - مررت بزيدٍ - باء
 - زيد كالبدرِ - كاف
 - المال لزيدٍ - لام
 
- واللهِ - واو
 - باللهِ - باء
 - تاللهِ - تاء
 
- ما رأيته مذ يومِ الجمعة - مُذْ
 - منذ يومِ الجمعةِ - مُنْذُ
 
Baca Peluang Amal Kebaikan | Berbagi Beras Bersama Yatim dan Dluafa. Insya Allah Berkah
غلامُ زيدٍ, artinya: pembantu milik Jaed
Namun dalam hal ini yakni dengan struktur kalimatnya idlofat dalam mengartikannya menyimpan dua makna:
- Menyimpan arti huruf لام (memiliki) seperti contoh; غلام زيد (pembantu milik Jaed),
 - Menyimpan arti من (dari) seperti contoh; ثوب خزّ (baju dari bahan sutra), باب ساج (pintu dari kayu jati), خاتم حديد (cincin dari besi), dan contoh-contoh lain.
 
Demikian semoga bermanfaat.