Setting Kamera Cepat ala Wartawan: Rahasia Mendapatkan Momen Tajam di Waktu yang Tepat
Dalam sesi tanya jawab tentang fotografi digital di sebuah lembaga pendidikan, muncul satu pertanyaan menarik:
“Bagaimana setting kamera wartawan agar bisa menangkap momen penting dengan hasil yang tajam dan cepat?”
Pertanyaan ini sangat bagus karena menyentuh esensi dari fotografi jurnalistik—cepat, tangkas, dan tetap tajam!
Kunci Utama: Siapkan Setting Sebelum Momen Datang
Sebagai seorang fotografer, apalagi di lapangan yang dinamis seperti jurnalisme, tidak ada waktu untuk mencoba-coba setting saat momen datang. Maka solusinya: persiapkan setting kamera terlebih dahulu.
Berikut ini adalah setting kamera cepat yang direkomendasikan untuk menangkap momen tajam secara spontan.
1. Gunakan Lensa Serbaguna
Pilih lensa dengan rentang 24–70mm (atau ekuivalen 135mm pada kamera film).
Mengapa? Karena:
-
Rentang ini fleksibel untuk subjek dekat maupun agak jauh.
-
Cocok untuk bidikan wide maupun semi-tele.
👉 Jika kamu punya lensa DSLR dengan shutter lag rendah, itu lebih bagus!
2. Atur ISO: 400 Adalah Titik Aman
Setting ISO antara 200–800 untuk fleksibilitas dalam cahaya rendah.
Namun, ISO 400 adalah pilihan paling aman secara umum:
-
Tidak terlalu noisy
-
Masih mampu memberikan kecepatan rana yang cukup
-
Cocok untuk kondisi pencahayaan indoor maupun outdoor mendung
3. Bukaan Diafragma: f/5.6
Mengapa f/5.6?
-
Memberikan depth of field (ruang tajam) yang cukup
-
Tetap memungkinkan masuknya cahaya cukup untuk eksposur cepat
Dengan bukaan ini, Anda masih bisa menjaga latar belakang agak blur, tapi fokus utama tetap tajam.
4. Kecepatan Rana: Minimal 1/1000 Detik
Agar momen cepat tidak blur, atur shutter speed ke 1/1000 detik atau lebih cepat.
Kecepatan ini cukup untuk:
-
Meredam guncangan tangan
-
Membekukan gerakan objek seperti orang berlari atau kendaraan bergerak
5. Pastikan Flash Siap
Jangan lupakan kesiapan flash:
-
Pastikan baterai dalam kondisi prima
-
Tunggu hingga kapasitor flash penuh sebelum menembakkan
-
Gunakan flash hanya jika memang dibutuhkan (indoor atau low light)
6. Pegang Kamera dengan Stabil
Jika tidak memakai monopod atau tripod, kuasai teknik memegang kamera yang stabil, terutama saat berdiri atau bergerak.
Tips:
-
Tekan siku ke tubuh
-
Tahan napas saat menekan tombol shutter
-
Gunakan tali leher atau strap sebagai penahan guncangan
Relevansi Teknik Ini untuk Fotografer Alam
Mungkin kamu bertanya, “Apakah setting ini hanya berguna bagi wartawan?”
Jawabannya: tidak sama sekali!
Bagi nature photographer, setting ini sangat berguna saat:
-
Menghadapi binatang liar yang bergerak cepat
-
Menangkap burung terbang
-
Mengabadikan ekspresi hewan secara spontan
Contohnya seperti ini:
📸 (Tampilkan contoh foto aksi burung atau hewan bergerak cepat)
Kesimpulan: Siap = Tajam
Fotografi jurnalistik dan alam sama-sama menuntut kesiapan teknis.
Dengan setting kamera cepat dan teknik memegang yang stabil, kamu bisa menangkap momen tajam tanpa perlu mengorbankan waktu menyesuaikan pengaturan.