Detail Buku:
Judul: Kekasihku - Kumpulan Puisi Joko Pinurbo
Penulis: Joko Pinurbo
Penerjemah: Berliani Nugrahanti
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia, 2004
ISBN: 979-91-0014-3
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 85 halaman
Jenis File: PDF
Besar file: 325Kb
Deskripsi:
Hal paling menakjubkan dari karya sastra khususnya puisi dan kosmologi, keduanya merupakan pengembaraan hening. Suatu perjalanan menuju jantung kelengangan, mencapai bilik dan ruang yang belum bernama karena kata tak pernah cukup untuk menjamahnya. Kalaupun memang masih perlu diakui ada perbedaan, itu karena kosmologi berangkat dari fakta alam dengan makhluk berkesadaran sebagai parameter bagi kemungkinan eksistensinya. Sementara puisi, dalam pengertian paling sederhana, merupakan gumpalan pengalaman manusia yang bermain dengan sisi terang dan sisi gelap kesadaran.Demikianlah betapapun leluasanya, pada setiap ujung kata, orang menemukan bahwa ia bukanlah sepenuhnya pembaca. Ia juga pendengar, yang membiarkan puisi berbicara dan menemu- ulang dirinya manakala dibaca. Itulah saat ia dengan perlahan, di dalam kesengsaraan melampaui kata, ruang dan waktu, mulai mendengar bisik hening, tarikan nafas senyap, dan nyanyian diam yang melantun di antara aliran deras kata.
Ranjang, celana, buku, tubuh, adalah sebagian tempat imajinasi sang penyair mengelana dalam waktu yang sabar, namun punya batas di entah dan yang akan dilupakan sejenak saat tertawa. Ia tidak selalu mengembara ‘dari’ menuju ‘ke’, ia terkadang sekaligus di dalam awal dan akhir (sebab menginjak ranjang serasa menginjak/rangka tubuh ibunya yang sedang sembahyang/dan berderit/serasa terdengar gemeretak tulang/ibunya yang sedang terbaring sakit).
Ketika pada setiap persinggahan Joko Pinurbo membekukan imajinasi ke dalam kata, hadirlah ambiguitas makna dengan kedalaman yang puitis. Pemahaman yang dengan terengah ingin kita genggam, mungkin hanya bayang-bayang rekaan kita sendiri.
Detail Buku:
Judul: Fragmen: Sajak-Sajak Baru
Penulis: Goenawan Mohamad
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, 2016
ISBN: 978-602-03-3371-7
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 88 halaman
Jenis File: PDF
Besar file: 3,91Mb
Review: Goodreads
Deskripsi:
Sajak-sajak yang terkumpul di sini belum pernah diterbitkan dalam bentuk buku. Beberapa di antaranya ditulis di tahun 2016. Ini merupakan kumpulan puisinya yang ke- 9. Kumpulan puisi pertama, Pariksit, terbit empat puluh lima tahun yang lalu.Selain menulis puisi, Goenawan dikenal sebagai esais, terutama prosa pendek Catatan Pinggir, yang sampai sekarang sudah terbit dalam 10 jilid. Di samping itu, ada lebih dari 10 buku berisi pemikiran sastra, seni dan filsafat yang sudah diterbitkan.
Setelah Surti dan Tiga Sawunggaling, Surat-Surat Karna, Visa, dan Tan Malaka, karya lakon paling baru Goenawan adalah Amangkurat, Amangkurat.
Satu hal yang hingga saat ini belum tuntas dibicarakan mengenai Chairil Anwar adalah sajak-sajaknya yang terdapat dalam beberapa versi, sebagaimana nampak dalam Deru Campur Debu (DCD), Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (KT), Tiga Menguak Takdir (TMT), Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45, dan Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang.1 Ambillah contoh sajak “Aku” (versi DCD), yang dalam versi KT berjudul “Semangat”.
Jassin pernah mengatakan bahwa kata-kata dan tanda-tanda baca yang berbeda dalam sajak-sajak Chairil Anwar adalah “salah kutip atau salah cetak” dan “salah tik”.3 Akan tetapi, jika kita amati kedua versi sajak “Hampa”, tentu timbul pertanyaan: betulkah perubahan redaksi sajak itu hanya karena salah kutip, salah cetak, atau salah tik belaka? Apalagi kalau kita perhatikan bahwa perubahan redaksi sajak Chairil bukan hanya menyangkut perubahan kata dan tanda baca, melainkan juga menyangkut perubahan (penghilangan) bait.
Sajak-sajak yang dimuat dalam koleksi ini hanyalah sajak-sajak asli Chairil, ditambah dengan dua buah sajak saduran.9 Sajak-sajak yang tadinya tanpa judul, dalam koleksi ini diberi judul guna kepentingan praktis (misalnya untuk memudahkan pengutipan). Surat-surat pendek Chairil kepada Jassin — yang selama ini dikutip di sana-sini atau dimuat sepotong-sepotong10 — juga dimuat secara lengkap dalam koleksi ini. Selain itu, disertakan pula bibliografi mengenai Chairil dan karyanya. Sudah barang tentu bibliografi ini belum lengkap karena belum semua tulisan mengenai Chairil dan karyanya tercakup di dalamnya. Mudah - mudahan ketidaklengkapan ini bisa dilengkapi sambil jalan, lebih-lebih mengingat bahwa hingga sekarang pun orang masih terus menulis tentang Chairil maupun karyanya.
Sistematika yang dipakai dalam menyusun koleksi ini disesuaikan dengan sistematika Jassin: sajak-sajak disusun secara kronologis. Dengan begitu, pembaca dapat melihat perkembangan sajak-sajak
Chairil dari awal hingga akhir.
Editor : Pamusuk Eneste
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Tahun : 1986
ISBN : 978-979-22-7277-2
Jumlah Halaman : 158
Download : Google Drive
Reupload: Google Drive
Jassin pernah mengatakan bahwa kata-kata dan tanda-tanda baca yang berbeda dalam sajak-sajak Chairil Anwar adalah “salah kutip atau salah cetak” dan “salah tik”.3 Akan tetapi, jika kita amati kedua versi sajak “Hampa”, tentu timbul pertanyaan: betulkah perubahan redaksi sajak itu hanya karena salah kutip, salah cetak, atau salah tik belaka? Apalagi kalau kita perhatikan bahwa perubahan redaksi sajak Chairil bukan hanya menyangkut perubahan kata dan tanda baca, melainkan juga menyangkut perubahan (penghilangan) bait.
Sajak-sajak yang dimuat dalam koleksi ini hanyalah sajak-sajak asli Chairil, ditambah dengan dua buah sajak saduran.9 Sajak-sajak yang tadinya tanpa judul, dalam koleksi ini diberi judul guna kepentingan praktis (misalnya untuk memudahkan pengutipan). Surat-surat pendek Chairil kepada Jassin — yang selama ini dikutip di sana-sini atau dimuat sepotong-sepotong10 — juga dimuat secara lengkap dalam koleksi ini. Selain itu, disertakan pula bibliografi mengenai Chairil dan karyanya. Sudah barang tentu bibliografi ini belum lengkap karena belum semua tulisan mengenai Chairil dan karyanya tercakup di dalamnya. Mudah - mudahan ketidaklengkapan ini bisa dilengkapi sambil jalan, lebih-lebih mengingat bahwa hingga sekarang pun orang masih terus menulis tentang Chairil maupun karyanya.
Sistematika yang dipakai dalam menyusun koleksi ini disesuaikan dengan sistematika Jassin: sajak-sajak disusun secara kronologis. Dengan begitu, pembaca dapat melihat perkembangan sajak-sajak
Chairil dari awal hingga akhir.
Detail :
Judul : Aku Ini Binatang Jalang -Koleksi Sajak Tahun 1942 - 1949Editor : Pamusuk Eneste
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Tahun : 1986
ISBN : 978-979-22-7277-2
Jumlah Halaman : 158
Download : Google Drive
Reupload: Google Drive
Kumpulan 24 sajak dengan illustrasi terbaik dari Tere Liye.
Sajak tentang memiliki, pun tentang melepaskan. Sajak tentang pertemuan, juga tentang perpisahan. Sajak tentang kebahagiaan, juga tentang kesedihan. Tambahkan pula sajak bergurau, bercanda dengan perasaan.
Para pencinta adalah pujangga terbaik yang pernah ada. Dan kasih sayangpun adalah sumber imajinasi paling deras yang pernah ada.
Hadiahkan sajak-sajak ini untuk orang yang paling kita sayangi. Agar mereka paham tentang perasaan, Karena sungguh : " Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta"
Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka
Tahun : 2014
ISBN : 978-602-03-0718-3
Jumlah Halaman : 74 Halaman
Download : Google Drive
Reupload: Google Drive
Sajak tentang memiliki, pun tentang melepaskan. Sajak tentang pertemuan, juga tentang perpisahan. Sajak tentang kebahagiaan, juga tentang kesedihan. Tambahkan pula sajak bergurau, bercanda dengan perasaan.
Para pencinta adalah pujangga terbaik yang pernah ada. Dan kasih sayangpun adalah sumber imajinasi paling deras yang pernah ada.
Hadiahkan sajak-sajak ini untuk orang yang paling kita sayangi. Agar mereka paham tentang perasaan, Karena sungguh : " Dikatakan atau tidak dikatakan, itu tetap cinta"
Detail :
Judul : Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta (Kumpulan Sajak)Pengarang : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka
Tahun : 2014
ISBN : 978-602-03-0718-3
Jumlah Halaman : 74 Halaman
Download : Google Drive
Reupload: Google Drive
Bendera Putih Untuk Tuhan Kumpulan Puisi pilihan Riau Pos.
Buku ini, yang berjudul Bendera Putih untuk Tuhan (mengambil dari salah satu judul puisi Kunni Masrohanti), adalah juga berisi “puisi koran” itu. Pertanyaannya, apakah puisi-puisi tersebut memang tak bisa melepaskan dirinya dari ideologi koran (Riau Pos)? Sila Anda, para pembaca, mengenali sendiri bagaimana ideologi Riau Pos, lalu bagaimana kecenderungan puisi-puisi yang termaktub dalam buku ini. Jika Anda temukan, saling keterkaitannya secara kualitatif, maka saya berharap, dapat didiskusikan lebih lanjut. Namun, satu hal umum yang selama ini diperdebatkan adalah soal “koran” sebagai media harian, yang menyajikan aktualitas berita-fakta harian, yang terjadi di wilayah terbit-edarnya. Maka puisi-puisi yang bisa dimuat pun, seolah, dikehendaki “harus” juga menjaga aktualitasnya. Di sinilah, kerap, “puisi koran” dianggap sebagai karya sastra yang instan, yang berkejar-kejaran dengan fakta harian, seperti halnya koran.
Editor : Murhalim Zaini
Penerbit : Yayasan Sagang
Jenis file : PDF
Jumlah Halaman : 200 Hal
Besar file : 1,27 Mb
Download : Google Drive
Buku ini, yang berjudul Bendera Putih untuk Tuhan (mengambil dari salah satu judul puisi Kunni Masrohanti), adalah juga berisi “puisi koran” itu. Pertanyaannya, apakah puisi-puisi tersebut memang tak bisa melepaskan dirinya dari ideologi koran (Riau Pos)? Sila Anda, para pembaca, mengenali sendiri bagaimana ideologi Riau Pos, lalu bagaimana kecenderungan puisi-puisi yang termaktub dalam buku ini. Jika Anda temukan, saling keterkaitannya secara kualitatif, maka saya berharap, dapat didiskusikan lebih lanjut. Namun, satu hal umum yang selama ini diperdebatkan adalah soal “koran” sebagai media harian, yang menyajikan aktualitas berita-fakta harian, yang terjadi di wilayah terbit-edarnya. Maka puisi-puisi yang bisa dimuat pun, seolah, dikehendaki “harus” juga menjaga aktualitasnya. Di sinilah, kerap, “puisi koran” dianggap sebagai karya sastra yang instan, yang berkejar-kejaran dengan fakta harian, seperti halnya koran.
Detail Buku :
Judul : Bendera Putih Untuk Tuhan (Kumpulan Puisi Pilihan Riau Pos 2014)Editor : Murhalim Zaini
Penerbit : Yayasan Sagang
Jenis file : PDF
Jumlah Halaman : 200 Hal
Besar file : 1,27 Mb
Download : Google Drive