Panduan Detail Cetak Sablon (Manual & Digital)

Panduan Detail Cetak Sablon (Manual & Digital)

Cetak sablon (Screen Printing) adalah proses mekanis yang kini didukung oleh teknologi digital, terutama dalam tahap pra-cetak.

Panduan Detail Cetak Sablon (Manual & Digital)

I. Pengenalan Alat, Bahan, dan Terminologi Kunci

Istilah Keterangan Teknis Aspek
Screen (Bingkai & Kain Saring) Kerapatan kain saring diukur dalam satuan T (Thread Count). T90-T120 untuk kaos (tinta tebal), T150-T180 untuk kertas/plastik (tinta tipis). Manual/Digital
Emulsi Foto Bahan sensitif UV. Emulsi Diazo (lebih lambat) atau Pre-sensitized (lebih cepat). Manual
Film Positif Desain yang dicetak di media transparan dengan warna hitam pekat (densitas tinggi). Manual
Rakel (Squeegee) Bilah karet pendorong tinta. Kekerasan (Durometer) 60-70 shore untuk kaos, 70-80 shore untuk detail/tinta tipis. Manual
Tinta Plastisol Tinta berbasis PVC, memerlukan panas ($160^\circ \text{C} - 180^\circ \text{C}$) untuk curing. Manual/Digital
RIP Software (Raster Image Processor) Digunakan untuk mencetak film positif digital dengan akurasi dan densitas yang tinggi. Digital

II. Tahap Pra-Cetak: Persiapan Stencil

Tahap ini adalah titik integrasi utama antara proses digital dan manual.

A. Persiapan Desain dan Separasi Warna (Digital)

  • Vektorisasi/Rasterisasi: Desain disiapkan di perangkat lunak grafis. Pastikan mode warna diatur ke Spot Color atau diubah menjadi Halftone (titik-titik) jika memerlukan gradasi.
  • Separasi Warna (Color Separation): Pisahkan setiap warna pada desain menjadi lapisan (layer) terpisah. Satu warna = satu film positif = satu screen.
  • Output Film Positif:
    • Metode Manual: Cetak setiap lapisan warna ke film transparan. Gunakan densitometer untuk memastikan area hitam memiliki densitas > 4.0 untuk memblokir sinar UV sepenuhnya.
    • Metode Digital (CTS - Computer-to-Screen): Menggunakan mesin CTS yang memproyeksikan gambar digital langsung ke screen yang sudah diemulsi. Ini menghilangkan kebutuhan akan film fisik.

B. Persiapan Screen dan Stencil (Manual)

  1. Degreasing: Cuci screen dengan degreaser untuk menghilangkan lemak dan minyak. Ini penting agar emulsi menempel kuat.
  2. Pelapisan Emulsi: Lapisi screen secara merata menggunakan coater di ruangan gelap (safe light).
  3. Pengeringan: Keringkan screen secara horizontal di rak pengering pada suhu rendah-menengah.
  4. Penyinaran (Exposure):
    • Letakkan film positif di atas screen. Gunakan meja eksposur vakum untuk kontak yang sempurna.
    • Nyalakan lampu UV sesuai waktu uji coba. Area yang terkena sinar UV akan mengeras.
  5. Pencucian (Washout): Semprot screen dengan air. Emulsi yang tidak mengeras (tertutup desain) akan larut dan membentuk stencil.
  6. Spot Check: Tutup lubang bocor (pinhole) dengan cairan blockout.

III. Tahap Pencetakan (Manual & Semi-Otomatis)

Tahap ini adalah eksekusi mekanis dari proses sablon.

  • Registrasi: Pasang screen ke mesin sablon (carousel atau meja). Gunakan tanda crosshair untuk menyelaraskan setiap screen (warna) agar jatuh pada posisi yang sama persis.
  • Aplikasi Tinta:
    • Teknik Banjir (Flood): Dorong tinta secara lembut untuk mengisi rongga stencil.
    • Tarik Cetak (Stroke): Tarik rakel dengan tekanan kuat dan seragam pada sudut 60-70 derajat. Tekanan yang tidak rata akan menghasilkan cetakan yang tipis atau tebal tidak merata.
  • Pengeringan Kilat (Flash Curing): Gunakan flash dryer untuk mengeringkan permukaan tinta lapisan pertama sebelum mencetak warna berikutnya (khusus untuk multi-warna). Tinta hanya kering sentuh (tack-free).

IV. Tahap Pasca-Cetak (Penyelesaian dan Daur Ulang)

  1. Pengawetan Tinta Permanen (Curing)

    Tinta Plastisol harus mencapai suhu internal $160^\circ \text{C} - 180^\circ \text{C}$ menggunakan Oven Konveyor atau Heat Press. Gunakan Infrared Thermometer untuk memonitor suhu. Curing yang salah menyebabkan cetakan luntur.

  2. Daur Ulang Screen (Reclaiming)
    • Pembersihan Tinta: Bersihkan sisa tinta menggunakan cairan Screen Wash.
    • Stripping Emulsi: Gunakan cairan Stripper atau Penghapus Emulsi untuk melarutkan stencil.
    • Screen yang bersih dapat dilapisi kembali emulsi untuk pekerjaan sablon berikutnya (daur ulang).

V. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

  • Perlindungan Diri: Selalu gunakan sarung tangan nitrile dan masker saat menangani pelarut dan cairan kimia (emulsi, stripper).
  • Ventilasi: Pastikan ruang sablon memiliki sistem ventilasi yang memadai (extractor fan) untuk menghilangkan uap pelarut.
  • Panas: Jaga jarak aman dari unit pemanas (flash dryer dan heat press).

Post a Comment

Previous Post Next Post