Langkah Hari Kedua: Belajar, Jupiter, dan Taman Baca

Langkah Hari Kedua: Belajar, Jupiter, dan Taman Baca
Langkah Hari Kedua: Belajar, Jupiter, dan Taman Baca

Hari kedua di LKP Alpha Beta kembali dimulai dengan suara khas motor Jupiter Z. Nanda, siswi kelas 11 SMK, tiba tepat waktu. Helmnya berwarna biru muda, senyumnya cerah, dan semangat belajarnya tak kalah dari suara motornya yang baru dimatikan.


Pukul 14.00 WIB, kursus dimulai. Suasana ruangan terasa sedikit berbeda dari biasanya. Hari ini, Bu Ine yang berdiri di depan kelas menggantikan posisi pengajar sebelumnya.


“Selamat sore semuanya,” sapa Bu Ine. “Hari ini kita belajar Microsoft Word tingkat lanjut: membuat kop surat, menyisipkan gambar, dan menyusun daftar isi otomatis.”


Nanda dan Rivan langsung membuka dokumen baru. Rivan mengetik cepat, sesekali menengok ke layar contoh yang ditampilkan Bu Ine. Nanda, yang kini lebih percaya diri karena sudah terbiasa, dengan lincah mengatur margin dan menyisipkan logo sekolah ke dalam surat.


“This feels more professional than I thought,” ucap Nanda. “Aku udah bisa bikin surat untuk OSIS sekarang.”


“Dan aku udah bisa bikin laporan kegiatan buat paket C,” timpal Rivan. “Look at this, I even added page numbers and section breaks.”


Bu Ine tersenyum puas melihat kemajuan murid-muridnya. Waktu terasa berjalan cepat, dan tak terasa sudah pukul 16.00 WIB. Kelas ditutup, dan sebagian siswa pun mulai pulang.


Namun Rivan tidak langsung beranjak.


“Ndad, kamu pulang sekarang?” tanyanya pada Nanda yang sudah mengenakan helm.


“Iya, langsung balik. Besok kita lanjut PowerPoint, kan?” jawab Nanda.


“Yup. Tapi aku mau mampir ke Taman Baca Aiueo dulu. Mau lanjut belajar coding dari buku Python yang kemarin.”


“Wah, keren. Semangat terus, ya. Dari LKP lanjut ke taman baca, kamu keren!” puji Nanda.


Rivan tersenyum sambil mengangkat tasnya. “Slow steps lead to big changes. Taman Baca Aiueo itu tempat yang tenang buat mikir.”


Nanda mengangguk. “Oke deh. See you tomorrow!”


Nanda menyalakan motor Jupiter-nya dan melaju perlahan di jalan kampung Sukawangi, meninggalkan Rivan yang berjalan menuju Taman Baca Aiueo, sebuah bangunan kecil di dekat balai desa yang penuh dengan buku, komputer tua, dan semangat belajar.


Di sana, Rivan membuka buku tebal berjudul “Pemrograman Python Dasar”, duduk di bawah kipas angin yang berdecit pelan, lalu menyalakan laptop.


“Today was Word, now it’s code. Let’s keep going.”


Di desa kecil ini, di bawah langit senja Sukawangi, dua pelajar sederhana sedang melangkah — satu dengan motor Jupiter, satu lagi dengan tekad yang tak pernah padam. Mereka percaya, bahwa dengan dua jam belajar per hari dan hati yang mau berusaha, masa depan bisa diraih… perlahan, tapi pasti.


أحدث أقدم