Pendahuluan
Diabetes mellitus merupakan patologi endokrin yang paling prevalen pada populasi manusia dewasa, ditandai oleh ketidakseimbangan homeostatis glukosa akibat disregulasi sekresi atau aksi insulin. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi regulasi glukosa, tetapi juga berdampak sistemik, memicu kaskade komplikasi kardiovaskular, neuropati, dan nefropati.
![]() |
Perspektif Akademis pada Endokrinologi Diabetes Mellitus dan Regulasi Hormon |
Definisi dan Kategori Diabetes Mellitus
Hormon: Konsep dan Regulasi Endokrin
Hormon merupakan mediator sinyal endokrin, sintetis dan dilepaskan oleh kelenjar target, yang berfungsi menstimulasi atau menginhibisi aktivitas fisiologis. Mekanisme kerja melibatkan reseptor spesifik, transduksi sinyal, dan regulasi umpan balik negatif atau positif.
1. Kelenjar Hipotalamus dan Hipofisis
- Sintesis faktor-releasing (TRH, CRH, GnRH, GHRH) di hipotalamus mengatur sekresi adenohipofisis (TSH, ACTH, LH, FSH, GH, prolaktin).
2. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
- Produksi hormon T3/T4 oleh tiroid memodulasi metabolisme basal.
- PTH mengatur homeostasis kalsium melalui efek pada tulang, ginjal, dan usus.
3. Kelenjar Adrenal
- Korteks adrenal menghasilkan glukokortikoid (kortisol), mineralokortikoid (aldosteron), dan androgen lemah.
- Medulla adrenal menyekresikan katekolamin (adrenalin, noradrenalin) untuk respons stres akut.
4. Pankreas Endokrin
- Sel β memproduksi insulin, menurunkan glukosa plasma dengan memfasilitasi uptake glukosa perifer.
- Sel α memproduksi glukagon, meningkatkan glukoneogenesis dan glikogenolisis hepatik.
5. Gonad dan Kelenjar Pineal
- Ovarium dan testis menghasilkan estrogen, progesteron, dan testosteron untuk fungsi reproduktif.
- Kelenjar pineal mensintesis melatonin, mengatur ritme sirkadian.
Patofisiologi dan Interaksi Hormon dalam Diabetes Mellitus
Disregulasi insulin mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein. Hiperglikemia kronis memicu stres oksidatif, peradangan endotelial, dan disfungsi mikrovaskular. Interaksi antara insulin dengan hormon kontra-regulator (glukagon, kortisol, GH, katekolamin) menambah kompleksitas manajemen metabolik.
Pendekatan Terapeutik Modern
Terapi diabetes meliputi:
- Insulin exogen dengan analog cepat dan basal.
- Agonis reseptor GLP-1 yang meningkatkan sekresi insulin dan menunda pengosongan lambung.
- Inhibitor SGLT2 yang meningkatkan ekskresi glukosa renal.
- Modulator sensitisasi insulin (metformin, tiazolidindion).
Kesimpulan
Pemahaman mendalam mengenai anatomi fungsional kelenjar endokrin dan jalur sinyal hormon esensial untuk mengembangkan strategi terapeutik yang lebih efektif. Konvergensi penelitian molekuler, farmakoterapi inovatif, dan teknologi monitoring glukosa terus mendorong perbaikan outcome pada pasien diabetes mellitus.